Keliru Menuliskan NPWP Dalam Melaksanakan Kewajiban Perpajakan, Apa Yang Harus Dilakukan?? (Pengalaman Pribadi)
Manusia sebagai mahluk tuhan tempatnya lupa dan salah, lupa dan salah tersebut pasti pernah dialami oleh siapapun termasuk oleh saya.. hehehe..
Beberapa waktu lalu ketika saya sedang membantu teman dalam menjalankan kewajiban perpajakannya (hitung, setor, lapor), ternyata saya telah salah memasukan NPWP dalam SSP nya, kesalahan tersebut baru diketahui ketika saya melakukan analisa terhadap arsip-arsip pajak tersebut.
Ceritanya begini:
Saya punya teman yang mana teman saya tersebut mendirikan sebuah Yayasan yang bergerak dalam bidang kesehatan. Teman dan Yayasannnya memiliki NPWP masing-masing, kewajiban perpajakan keduanya suka saya bantu dalam melaksanakannya.
Suatu ketika teman saya itu dikonfirmasi oleh kantor pajak untuk membayar PPN KMS atas bangunan yang dia bangun (bangunan tersebut IMB nya atas nama teman saya), lalu saya bantulah teman tersebut untuk menghitung, menyetor dan melaporkan kewajiban PPN KMS nya. Dan setelah dilakukan konsultasi ke kantor pajak maka disepakati oleh WP dan KPP tersebut akan dibayar dengan cara dicicil setiap bulan..
Pada 2 bulan pertama saya menuliskan NPWP dalam SSP yang akan dibayarnya memakai NPWP teman (bukan NPWP Yayasan), akan tetapi pada pembayaran bulan ke 3 sampai ke 7 saya menuliskan NPWP Yayasan dalam SSP PPN KMS nya...
Awal mula mengetahui kesalahan ini saya cukup kaget dan bingung apa yang harus saya lakukan, apa harus Pemindahbukuan (Pbk)?? waktu itu pemahaman saya Pbk hanya digunakan untuk meralat kesalahan dalam penulisan kode pajak, kode jenis setoran, maupun masa pajak.
Setelah berselancar di Dumay, bertanya ke mbah Guugel, dan konsultasi ke KPP didapatlah pencerahan atas masalah yang saya hadapi di atas. Adapun solusi untuk meralat kesalahan pencatatan NPWP dalam SSP yang dibayarkan adalah dengan Pemindahbukuan (Pbk)..
Dasar hukumnya adalah PMK Nomor 242/PMK.03/2014, dalam PMK tersebut disebutkan bahwa hal yang dapat dilakukan Pbk diantaranya karena adanya kesalahan dalam pengisian formulir SSP, SSPCP, baik menyangkut WP sendiri maupun WP lain..
Adapun tata cara melakukan Pbk kurang lebih sebagai berikut :
1. mengajukan surat permohonan ke kantor pajak, tidak ada bentuk baku surat permohonan tersebut seperti apa, contoh surat permohonan Pbk yang saya terima dari kantor pajak sebagai berikut:
2. Melengkapi surat permohonan tersebut dengan lampiran-lampirannya, diantaranya SSP asli, BPN asli, dll..
Untuk lebih lengkapnya tata cara pengajuan Pbk, silahkan baca di PMK Nomor 242/PMK.03/2014, ooch iyach teman-teman 1 surat hanya berlaku untuk 1 permohonan Pbk, seperti dalam contoh kasus teman saya di atas, karena kesalahan penulisan NPWP itu selama 5 bulan, maka saya harus membuat 5 surat permoohonan..
Sekian teman-teman sedikit share pengalaman pribadi saya dalam meralat kesalahan penulisan NPWP dalam SSP yang telah dibayarkan..Mudah-mudahan bermanfaat...
Mohon koreksi bila ada salah...
Indahnya berbagi..
Semoga dapat membantu..